Indonesiatelah mengalami kecelakaan kapal perang sebanyak 13 kali sepanjang tahun 2004-2021. #kumparanNEWS Keberadaan kapal selam bermuatan 53 orang itu pun belum bisa ditemukan hingga kapal KRI Nanggala-402 diklaim mampu menyelam hingga kedalaman 500 meter di bawah permukaan laut. Kapal selam ini juga dilengkapi persenjataan 14 buah
› Nusantara›Tim SAR Lacak Kapal Kargo... Tim pencarian dan penyelamatan SAR akhirnya menemukan keberadaan Kapal Motor Odyssey di sebelah timur Pulau Raas, Sumenep, Jawa Timur, Jumat 5/6/2020. KM Odyssey dilaporkan hilang kontak sejak Jumat 29/5. OlehCOKORDA YUDISTIRA M PUTRA 3 menit baca ISTIMEWA/KANTOR SAR DENPASAR Keberadaan Kapal Motor KM Odyssey ditemukan tim SAR gabungan di sebelah timur Pulau Raas, Sumenep, Jawa Timur, Jumat 5/6/2020. Kapal kargo KM Odyssey dilaporkan hilang kontak sejak Jumat 29/5/2020, dalam perjalanan menuju Bima, Nusa Tenggara KOMPAS — Setelah dua hari menggelar pencarian di sekitar perairan utara Bali, tim pencarian dan penyelamatan SAR gabungan akhirnya menemukan keberadaan Kapal Motor atau KM Odyssey di sebelah timur Pulau Raas, Sumenep, Jawa Timur, Jumat 5/6/2020. Kapal kargo KM Odyssey dilaporkan hilang kontak sejak Jumat 29/5/2020 dalam perjalanan menuju Bima, Nusa Tenggara awak kapal dilaporkan selamat dan mereka dalam kondisi sehat. Semua anak buah kapal termasuk nakhoda masih berada di kapal. ”Kondisi mesin utama kapal sudah baik dan kapal siap berlayar. Hanya mesin generator yang masih diperbaiki,” kata Kepala Kantor SAR Kelas A Denpasar Gede Darmada yang dihubungi Kompas, Jumat. Kapal kargo KM Odyssey berbendera Indonesia dan diawaki 21 orang, termasuk kapten kapal. Kapal jenis general cargo dengan panjang 94 meter itu bertolak dari Semarang, Jawa Tengah, dengan tujuan Bima, Nusa Tenggara Barat. Apabila sesuai estimasi perjalanan, kapal kargo itu tiba di Bima pada Selasa 2/6/2020.Kondisi mesin utama kapal sudah baik dan kapal siap berlayar. Hanya mesin generator yang masih diperbaiki. Gede DarmadaNamun, pemilik pemilik kapal melaporkan kapal kargonya itu hilang kontak sejak Jumat 29/5/2020 saat kapal tanpa muatan kargo berada di posisi 6 mil laut, atau sekitar 11,1 kilometer, timur laut Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pihak Kantor SAR Denpasar menerima laporan kapal hilang kontak itu pada Rabu 3/6/2020 juga Berjibaku Mencari Kapal yang Hilang di Laut BandaBasarnas Bali lantas berkoordinasi dengan Pangkalan TNI Angkatan Laut Denpasar terkait upaya pencarian dan penyelamatan SAR terhadap kapal dan awak kapal kargo dengan aplikasi pelacakan kapal laut Vessel Finder mendeteksi lokasi terakhir kapal kargo itu pada Sabtu 30/5/2020 masih berada sekitar 43 mil laut utara Kubu, Karangasem, Bali. ”Berdasarkan posisi terakhir yang terpantau Vessel Finder per 30 Mei 2020, kapal itu masih jauh dari tujuannya,” kata berhasilPihak SAR mencoba menghubungi KM Odyssey, tetapi tidak berhasil. Kamis 4/6/2020, tim SAR gabungan, yang berasal dari Basarnas Bali dan Pangkalan TNI Angkatan Laut Denpasar, memulai upaya pencarian dan Bali mengerahkan KN SAR Arjuna dan mereka menggelar pencarian sampai sekitar perairan Kepulauan Sapeken, Jawa Timur. Secara terpisah, pihak Lanal Denpasar membenarkan perihal pencarian dan penyelamatan terhadap kapal kargo juga Dua Kapal SAR Cari Empat Korban HilangPencarian hari pertama sepanjang Kamis tidak membuahkan hasil. Kapal kargo belum dapat ditemukan, tetapi tim SAR berhasil melacak keberadaan KM Odyssey yang kembali terpantau melalui aplikasi Vessel Finder di sekitar perairan Pulau Raas. Posisi kapal kargo dinyatakan bergeser sejauh 57,8 mil laut arah barat laut dari lokasi terakhir yang terpantau pada Sabtu 30/5/2020.ISTIMEWA/KANTOR SAR DENPASAR Upaya pencarian dan penyelamatan, yang digelar Kantor SAR Kelas A Denpasar bersama tim gabungan, menemukan keberadaan KM Odyssey di sebelah timur Pulau Raas, Sumenep, Jawa Timur, Jumat 5/6/2020. Kapal kargo KM Odyssey dilaporkan hilang kontak sejak Jumat 29/5 dalam perjalanan menuju Bima, Nusa Tenggara 5/6 pagi, tim SAR gabungan itu melanjutkan kembali pencarian dan bertolak dari Sapeken. Kali ini pencarian melibatkan juga Basarnas Surabaya dan Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut kondisi perairan Kepulauan Sapeken dan sekitarnya dilaporkan bergelombang sedang dengan tinggi gelombang antara 1 meter dan 2 peringatan dini gelombang yang dikeluarkan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar, perairan Selat Bali bagian utara termasuk wilayah yang berpeluang terjadi gelombang laut dengan ketinggian antara 1,2 meter dan 2,5 meter.”Kapal terlihat dan ditemukan tadi Jumat siang,” ujar Kapten KN SAR Arjuna Arif Yulianto yang dihubungi Jumat juga Pencarian 9 Penumpang Hilang Belum Berhasil
Kapalkapal ini dilengkapi dengan teknologi canggih untuk mendeteksi keberadaan puing-puing di bawah laut. Pada dasarnya, ada empat teknologi utama yang dipakai dalam misi pencarian ini. Multibeam echosounder; Pertama-tama, kapal akan menurunkan alat ini untuk mengetahui kedalaman laut. Alat ini menggunakan gelombang suara.
Takhanya sebagai alat navigasi, sonar pun sering dipakai untuk mengukur jarak bawah laut, mengetahui keberadaan kapal selam, alat komunikasi laut dan membantu kegiatan keselamatan penyelaman. GPS GPS yang merupakan singkatan dari Global Positioning Satelite merupakan salah satu sistem navigasi modern. Sistem yang satu ini bisa dipakai untuk
KapalTrackdia AIS LIVE Radar Kapal Pencari Kapal ️ MarineTraffic » Laivat Kartalla » Lacak posisi kapal
Antaralain RADAR, ECDIS, GPS, dan lainnya,Radar sendiri merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging yang fungsinya untuk mendeteksi keberadaan benda serta mengukur jarak kapal dengan suatu benda, dan ECDIS adalah "Electronic Chart Display and Information System" adalah suatu alat yang fungsi dan systemnya dapat memberikan informasi tentang navigasi dan yang kegunannya adalah untuk memback-up peralatan yang ada,sehingga dapat diterima dan dianggap memenuhi persyaratan yang sebenernyakalo menurut ane, udah hilang kontak haruspihak maskapai langsung mengirimkan bantuan untuk pencarian dulu ntah via laut, udara atau apalah. walau manual dan peralatan seadahnya setidaknya cepat tanggap. bukan malah menunggu waktu beberapa jam baru melakukan pencarian, keburu ilang beneran tuh pesawatnya. Ini entah ane yang baca berita boong atau memang pihak maskapai yang memang lambanBerita insiden hilangnya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 di Perairan Bali menjadi sorotan utama pembaca di hari kemarin. Perjuangan dan upaya tim penyelamat gabungan untuk mencari keberadaan kapal selam yang memiliki julukan "monster laut" itu terus diikuti perkembangannya oleh masyarakat.Salahsatu unsur Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), yaitu KRI Spica-934 berhasil mendeteksi keberadaan kapal selam yang mengalami kedaruratan, tidak bisa muncul ke permukaan sehingga harus duduk di dasar laut perairan Situbondo. Setelah mengetahui posisi kapal selam tersebut, tidak beberapa lama RHIB yang beranggotakan tim penyelam dan tim kesehatan bergerak O720l4I.